Bab 2004
Bab 2004 Disucikan NôvelD(ram)a.ôrg owns this content.
Ini juga alasan mengapa Fudo Watanabe yang sudah berusia senja masih dapat menjadi jiwa dari Keluarga Watanabe meskipun dia sudah tidak mencampuri urusan Keluarga Watanabe.
Eksistensi Chiko Nagawa membuat Fudo Watanabe dapat menikmati hari tuanya dengan aman…
Di saat Fujiko Watanabe baru saja duduk, pintu rumah kembali diketuk oleh seseorang!
Terlihat Furio Watanabe yang melangkah masuk.
Furio Watanabe juga tercengang saat melihat pemandangan di depannya, terutama saat melihat Fujiko Watanabe juga ada di sana, Furio Watanabe merasakan perasaan yang rumit di dalam hatinya!
“Kebetulan sekali kalian berdua datang, duduklah…”
Fudo Watanabe melambaikan tangannya!
Tidak lama kemudian, semua orang duduk dan menunggu Fudo Watanabe berbicara dengan tenang, saat ini tidak ada orang yang berani melakukan apa pun, kalau tidak itu akan menunjukkan rasa tidak hormat kepada Fudo Watanabe!
Karena mereka tahu pergerakan sekecil apa pun akan membuat mereka disambut oleh katana tajam milik Chiko Nagawa!
“Kuil Agatsu mengabarkan Keluarga Watanabe diminta untuk mengirimkan sumber daya dan uang lebih cepat tahun ini.”
Fudo Watanabe berkata dengan perlahan.
“Kakek, sumber daya dan uang sudah saya siapkan sejak awal, sudah bisa diantarkan kapan saja.”
Fujiko Watanabe
segera berkata.
Dengan semakin dekatnya hari pemilihan umum, Fujiko Watanabe harus tampil dengan sangat baik!
“Sangat bagus!” Fudo Watanabe mengangguk lalu melanjutkan: “Saya dengar beberapa waktu yang lalu pendekar samurai Keluarga Watanabe terlibat konflik dengan pejabat Arunika, bahkan membunuh banyak anggota pejabat Arunika?”
“Benar, saya sudah menyelidiki masalah ini, mereka adalah utusan Furio Watanabe yang diinstruksikan untuk membunuh dan membalaskan dendam di Arunika, mereka terlibat konflik dengan pejabat Arunika dan menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi Keluarga Watanabe, saya sudah mengutus orang untuk pergi ke Arunika dan menjelaskan hal ini.”
Fujiko Watanabe melihat Fudo Watanabe yang membahas masalah ini segera memberitahukan semua yang dia ketahui!
Dia akan menggunakan kejadian ini untuk membuat Furio Watanabe tidak bisa bersaing memperebutkan kursi kepala keluarga dengan dirinya!
Pada saat ini, tidak ada lagi ruang untuk persaudaraan di antara mereka berdua!
Furio Watanabe menatap Fujiko Watanabe dengan marah lalu menjelaskan : “Kakek, saya…‘
”
Furio Watanabe ingin menjelaskan namun lambaian tangan Fudo Watanabe langsung memotong perkataannya!
“Furio, kamu melakukannya dengan sangat baik, Keluarga Watanabe tidak bisa diganggu begitu saja oleh orang lain, kita harus membalaskan dendam kita terutama pada orang–orang Arunika.
Perkataan Fudo Watanabe membuat Furio Watanabe tercengang, lalu segera mengangguk dan berkata: “Saya akan mengikuti nasihat Kakek…”
Kali ini, Fujiko Watanabe agak tercengang, dia awalnya ingin menggunakan masalah ini untuk menekan Furio Watanabe, tapi tidak disangka akan berubah menjadi seperti ini!
Sementara saat ini, Fudo Watanabe menatap Fujiko Watanabe dengan dingin : “Fujiko, sebagai kepala keluarga Keluarga Watanabe kamu malah berinisiatif mengutus seseorang untuk pergi meminta maaf, ini benar–benar mencoreng wajah Keluarga Watanabe.”
“Saya dengar kamu bahkan mengirim putrimu untuk bersekolah di Arunika? Saya rasa kamu sudah lupa dengan darah yang mengalir di dalam pembuluh darahmu sendiri.”
“Sekarang putrimu telah tercemar dan perlu dibawa ke kuil untuk disucikan…”
Perkataan Fudo Watanabe membuat Fujiko Watanabe seolah–olah disambar oleh petir!
Hal lainnya tidak masalah, walau dia tidak bisa menempati posisi kepala keluarga juga tidak masalah!
Namun mengirim putri satu–satunya ke kuil untuk disucikan, Fujiko Watanabe sepertinya tidak akan bersedia walau dipukuli hingga mati!
Karena dia tahu apa yang akan terjadi pada putrinya setelah dikirim ke kuil!
“Kakek, saya…”
Fujiko Watanabe ingin memperjuangkannya dan tidak ingin putrinya dikirim ke kuil!
Namun Fudo Watanabe sama sekali tidak ingin mendengarkannya, dia langsung melambaikan tangannya dan berkata: “Masalah ini sudah ditetapkan, kalian semua keluarlah…”
Semua orang bangkit berdiri lalu berpamitan, Fujiko Watanabe juga tampak tidak berdaya dan hanya bisa pergi!
Setelah keluar, Fujiko Watanabe melihat Furio Watanabe yang sedang menatapnya dengan ekspresi menghina!
“Kakakku yang baik, saat itu saya membujukmu agar tidak mengirim Fumiko ke Arunika tapi kamu malah tidak mau mendengarnya, sekarang bagus, kan, Fumiko akan diantar ke kuil dan sepertinya kamu tidak akan bisa bertemu dengannya lagi seumur hidup.”
“Keponakanku yang kasihan, masih begitu muda, begitu cantik dan begitu polos…”
Furio Watanabe berkata dengan senyuman terkekeh.