Bab 1997
Bab 1997 Pura–pura baik Nôvel/Dr(a)ma.Org - Content owner.
Fujiko Watanabe merasa lega saat melihat putrinya baik–baik saja, namun saat melihat mayat- mayat yang tidak jauh dari sana, raut wajah Fujiko Watanabe menjadi sangat jelek!
“Fumiko, apa yang terjadi di sini? Apakah kamu yang membunuh orang–orang ini?”
Fujiko Watanabe bertanya.
Fumiko menggelengkan kepalanya: “Bukan…‘
Lalu Fumiko menceritakan apa yang terjadi kepada Fujiko Watanabe, Fujiko Watanabe jelas sangat marah, tatapan matanya dipenuhi dengan niat membunuh!
“Fumiko, apakah kamu mengatakan temanmu dari Arunika yang menyelamatkanmu dan membunuh semua orang ini, lalu di mana mereka?”
Tanya Fujiko Watanabe.
“Sudah pergi, saat kalian datang, mereka sudah pergi.”
Kata Fumiko.
Fujiko Watanabe tidak bertanya apa pun lagi, dia memerintahkan bawahannya: “Angkut dan bawa pulang semua mayat ini, saya akan memeriksa identitas mereka…”
Segera, mayat–mayat itu dibawa pulang dan Fumiko juga diantar pulang!/
Sementara Dave dan Kenari bersembunyi tidak jauh dari sana sambil menyaksikan apa yang terjadi di depan mereka!
“Dave, kamu masih menyebutku cabul, saya rasa kamu tidak jauh berbeda denganku, melihat gadis dari Negara Partan kamu pasti tidak tahan, kan?”
Kenari berkata pada Dave sambil menatapnya dengan tatapan mengejek.
“Apa yang kamu pikirkan, saya mendekati Fumiko Watanabe demi bisa masuk ke dalam Keluarga Watanabe, dan menghancurkan mereka dari dalam.”
Dave menjelaskan.
“Lalu kenapa kamu tidak menyetujui perkataan gadis itu tadi dan ikut pulang bersamanya? Mengapa malah kabur?”
Kenari bertanya dengan bingung.
“Ini namanya memberi kesan aman untuk mengendalikan situasi nantinya, jika kita menyetujuinya langsung maka Fujiko Watanabe mungkin akan mewaspadai kita.”
“Kalau begitu kita tunggu saja perlahan, saya percaya Fujiko Watanabe pasti akan mencari cara untuk menghubungi kita.”
Dave tersenyum dan tampak sudah memiliki rencana!
Vila kediaman Fujiko Watanabe!
Melihat beberapa mayat di depannya, raut wajah Fujiko Watanabe menjadi sangat jelek!
“Bagaimana? Apakah identitas mereka sudah ditemukan?”
Fujiko Watanabe bertanya pada bawahannya.
“Kepala keluarga, orang–orang ini tidak memiliki identitas, sama sekali tidak bisa ditemukan..”
Bawahannya menggelengkan kepala!
“Berani menyerang putriku di Saikara, itu sesuatu yang hanya berani dilakukan oleh Furio Watanabe, dia sudah kehilangan akal sehatnya hanya karena jabatan kepala keluarga ini!”
Fujiko Watanabe tahu betul di dalam hatinya selain Furio Watanabe tidak ada orang lain yang berani menyerang putrinya!
“Kepala keluarga, tapi beberapa orang ini mengalami luka parah di dada mereka, dan mereka mati di saat bersamaan, orang yang menyerang mereka pasti sangat kuat.”
Bawahan itu menganalisis!
“Ya, saya sudah mendengar dari Fumiko, teman dari Arunikanya itu hanya melambaikan tangannya dan langsung membunuh beberapa pembunuh ini, sepertinya orang ini memiliki kekuatan Grand Master Guru, bahkan mungkin lebih tinggi!”
“Kamu lacak teman Fumiko secara diam–diam, cari tahu apa identitas aslinya!”
Fujiko Watanabe memerintahkan.
Bawahannya mengangguk lalu berbalik pergi!
Setelah bawahannya pergi, suara umpatan terdengar dari luar diikuti dengan langkah kaki yang tergesa–gesa!
“Sialan, siapa sebenarnya yang berani menyerang keponakanku? Berani menyentuh anggota Keluarga Watanabe di Saikara benar–benar cari mati!”
“Jika saya sampai berhasil menyelidikinya, saya pasti akan mengulitinya…”
Seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam samurai dengan sandal bakiak berjalan masuk sambil mengumpat!
Orang ini adalah adik dari Fujiko Watanabe, Furio Watanabe!
Pada saat ini, seorang pemuda yang tampak sopan namun tatapan matanya tampak memancarkan hawa dingin terlihat di belakang Furio Watanabe!
Pemuda ini adalah putra sulung Furio Watanabe, Ichigo Watanabe.
Melihat kedatangan Furio Watanabe dan bahkan menunjukkan sikap berpura–pura baik, Fujiko Watanabe merasa jijik di dalam hatinya!
“Kakak, apakah pembunuh yang menyerang Fumiko sudah tertangkap?”
Furio Watanabe langsung bertanya pada Fujiko Watanabe saat baru melangkah melewati pintu.
“Itu, sudah tergeletak di lantai…”
Fujiko Watanabe menunjuk beberapa mayat yang tergeletak di lantai!